Pages

DiajeNk Pusspitaa. Diberdayakan oleh Blogger.
 
 
Sabtu, 16 Juli 2011

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) ASI Eksklusif + Leaflet


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : 1. ASI eksklusif
2. Cara menyusui yang benar
Tempat :XXX
Sasaran : Ibu yang memiliki balita di dusun Patihan desa Patihan
Hari / tanggal :XXX / XXX 2011
Waktu : XXX - selesai

I. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta dapat memahami dan mampu melaksanakan ASI eksklusif dan cara menyusui yang benar.

II. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta penyuluhan dapat :
1. Menjelaskan pengertian ASI eksklusif
2. Menjelaskan manfaat ASI eksklusif bagi ibu dan bayi
3. Menjelaskan kandungan (isi) ASI
4. Menjelaskan persiapan menyusui
5. Menjelaskan dan mempraktikkan langkah-langkah menyusui yang benar

III. Materi
1. Pengertian ASI eksklusif
2. Manfaat ASI eksklusif bagi ibu dan bayi
3. Kandungan (isi) ASI
4. Persiapan menyusui
5. Langkah-langkah menyusui yang benar

IV. Kegiatan Penyuluhan


No.
Tahap
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
Metode
1.








2.
















3.
Pembukaan








Inti
2.1 Ceramah







2.2 Tanya Jawab


2.3Kesimpulan



Penutup
5 menit








20 menit








10 menit



5 menit



5 menit
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan umum dan tujuan khusus
Memberi pengertian ASI eksklusif, manfaat ASI eksklusif bagi ibu dan bayi, kandungan (isi) ASI, persiapan menyusui, langkah-langkah menyusui yang benar.
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta.
Menyimpulkan semua penyuluhan yang telah dilaksanakan.
Salam penutup.
Menjawab salam, memperhatikan dan mendengarkan.




Mendengar, melihat dan memperhatikan.






Bertanya.



Mendengar.



Menjawab salam.
Ceramah








Ceramah








Ceramah, Tanya jawab
Ceramah





V. Metode1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi


VI. Media
1. Leaflet
2. Flipchart
3. Alat Peraga


VII. Pengorganisasian
1. Moderator : XXX
Tugas : Mengatur jalannya penyuluhan.
2. Penyaji : XXX
Dian Fatmawati
Tugas : Menyajikan materi penyuluhan dan
memperagakannya.
3. Observer : XXX
Tugas : Mengamati dan menilai proses penyuluhan.
4. Fasilitator : XXX
Tugas : - Menyiapkan peralatan yang diperlukan.
- Menstimulasi peserta yang tidak aktif dalam
kegiatan (tidak ada pertanyaan).

VIII. Kegiatan Evaluasi
1. Struktural :
1) Peserta hadir di tempat penyuluhan.
2) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di
3) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan 2 hari sebelumnya.
4) Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum penyuluhan selesai.
2. Proses:
1) Masing – masing anggota tim bekerja sesuai tugas.
2) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan, serta peserta yang terlibat aktif dalam penyuluhan 50 % dari yang hadir.
3. Hasil:
Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh penyuluh yaitu sesuai dengan tujuan khusus peserta dapat :
1) Mengetahui tentang ASI eksklusif dan manfaatnya serta bagaimana cara menyusui yang benar,
2) Bersedia untuk melaksanakan ASI eksklusif, dan
3) Mampu menerapkan cara menyusui yang benar.
4. Antisipasi Masalah:
1) Bila peserta tidak aktif dalam kegiatan ( tidak ada pertanyaan ) fasilitator dapat menstimulasi dengan cara berdialog dengan pemberi materi dalam membahas materi yang sedang diberikan.
2) Pertanyaan yang sekiranya tidak dapat dijawab oleh kelompok penyaji hendaknya dilakukan konfirmasi pada anggota pengorganisasian lainnya.


MATERI PENYULUHAN
ASI EKSLUSIF DAN CARA MENYUSUI YANG BENAR

I. Pengertian ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan (Depkes RI, 2004).
Pemberian ASI eksklusif adalah bayi hanya diberikan ASI saja tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa bubur nasi dan tim ( Roesli U, 2001 ).
Pada tahun 2001 World Health Organization / Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi. (WHO, 2001)

II. Manfaat
1. Bagi Bayi
1) ASI adalah makanan alamiah yang disediakan untuk bayi anda. Dengan komposisi nutrisi yang sesuai untuk perkembangan bayi sehat.
2) ASI mudah dicerna oleh bayi.
3) Jarang menyebabkan konstipasi.
4) Nutrisi yang terkandung pada ASI sangat mudah diserap oleh bayi.
5) ASI kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) yang membantu tubuh bayi untuk melawan infeksi dan penyakit lainnya..
6) ASI dapat mencegah karies karena mengandung mineral selenium.
7) Dari suatu penelitian di Denmark menemukan bahwa bayi yang diberikan ASI sampai lebih dari 9 bulan akan menjadi dewasa yang lebih cerdas. Hal ini diduga karena ASI mengandung DHA/AA. Hal ini ditunjukkan anak-anak yang tidak diberi ASI mempunyai IQ (Intellectual Quotient) lebih rendah tujuh sampai delapan poin dibandingkan dengan anak-anak yang diberi ASI eksklusif.
8) Bayi yang diberikan ASI eksklusif sampai 6 bln akan menurunkan resiko sakit jantung bila mereka dewasa.
9) ASI juga menurunkan resiko diare, infeksi saluran nafas bagian bawah, infeksi saluran kencing, dan juga menurunkan resiko kematian bayi mendadak.
10) Memberikan ASI juga membina ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi.
2. Bagi Ibu
1) Memberikan ASI segera setelah melahirkan akan meningkatkan kontraksi rahim, yang berarti mengurangi resiko perdarahan.
2) Memberikan ASI juga membantu memperkecil ukuran rahim ke ukuran sebelum hamil.
3) Menyusui (ASI) membakar kalori sehingga membantu penurunan berat badan lebih cepat.
4) Beberapa ahli menyatakan bahwa terjadinya kanker payudara pada wanita menyusui sangat rendah.
5) Menambah panjang kembalinya kesuburan pasca melahirkan, sehingga memberi jarak antar anak yang lebih panjang alias menunda kehamilan berikutnya
6) Karena kembalinya menstruasi tertunda, ibu menyusui tidak membutuhkan zat besi sebanyak ketika mengalami menstruasi
(dr. Suririnah,2009)

III. Kandungan (Isi) ASI
ASI mengadung:
1. Laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan. Didalam usus laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang bermanfaat untuk:
1) Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.
2) Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan asam organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.
3) Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.
4) Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral, seperti calsium, magnesium.
2. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama 5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4, Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.
3. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi pada bayi.
Komposisi ASI tiap 100ml dan perbandingannya dengan susu sapi.



KADAR ZAT GIZI
ASI
SUSU SAPI
PROTEIN
LEMAK
LAKTOSA
KALORI
VITAMIN A
VITAMIN B1
VITAMIN C
KALSIUM
BESI
12 gr
3,8 gr
7,0 gr
75,0 Kal
53,0 KI
0,11 mgr
43,0 mgr
30,0 mgr
0,15 mgr
3,3 gr
3,8 gr
4,8 gr
66,0 Kal
34,0 KI
0,42 mgr
1,8 mgr
125,0 mgr
0,1 mgr

Perbedaan antara ASI dengan susu formula



Perbedaan
ASI
Susu Formula
Komposisi
ASI mengandung zat-zat gizi, antara lain:faktor pembentuk sel-sel otak, terutama DHA, dalam kadar tinggi. ASI juga mengandung whey (protein utama dari susu yang berbentuk cair) lebih banyak daripada kasein (protein utama dari susu yang berbentuk gumpalan) dengan perbandingan 65:35.
Tidak seluruh zat gizi yang terkandung di dalamnya dapat diserap oleh tubuh bayi. Misalnya, protein susu sapi tidak mudah diserap karena mengandung lebih banyak casein. Perbandingan whey: casein susu sapi adalah 20:80.
Nutrisi
Mengandung imunoglobulin dan kaya akan DHA (asam lemak tidak polar yang berikat banyak) yang dapat membantu bayi menahan infeksi serta membantu perkembangan otak dan selaput mata.
Protein yang dikandung oleh susu formula berguna bagi bayi lembu tapi kegunaan bagi manusia sangat terbatas lagipula immunoglobulin dan gizi yang ditambah di susu formula yang telah disterilkan bisa berkurang ataupun hilang.
Pencernaan
Protein ASI adalah sejenis protein yang lebih mudah dicerna selain itu ada sejenis unsur lemak ASI yang mudah diserap dan digunakan oleh bayi. Unsur elektronik dan zat besi yang dikandung ASI lebih rendah dari susu formula tetapi daya serap dan guna lebih tinggi yang dapat memperkecil beban ginjal bayi. Selain itu ASI mudah dicerna bayi karena mengandung enzim-enzim yang dapat membantu proses pencernaan antara lain lipase (untuk menguraikan lemak), amilase (untuk menguraikan karbohidrat) dan protease (untuk menguraikan protein).
Tidak mudah dicerna: serangkaian proses produksi di pabrik mengakibatkan enzim-enzim pencernaan tidak berfungsi. Akibatnya lebih banyak sisa pencernaan yang dihasilkan dari proses metabolisme yang membuat ginjal bayi harus bekerja keras. Susu formula tidak mengandung posporlipid ditambah mengandung protein yang tidak mudah dicerna yang bisa membentuk sepotong susu yang membeku sehingga berhenti di perut lebih lama oleh karena itu taji bayi lebih kental dan keras yang dapat menyebabkan susah BAB dan membuat bayi tidak nyaman.
Kebutuhan
Dapat memajukan pendirian hubungan ibu dan anak. ASI adalah makanan bayi, dapat memenuhi kebutuhan bayi, memberikan rasa aman kepada bayi yang dapat mendorong kemampuan adaptasi bayi.
Kekurangan menghisap payudara: mudah menolak ASI yang menyebabkan kesusahan bayi menyesuaikan diri atau makan terlalu banyak, tidak sesuai dengan prinsip kebutuhan.
Ekonomi
Lebih murah: menghemat biaya alat-alat, makanan, dll yang berhubungan dengan pemeliharaan, mengurangi beban perekonomian keluarga.
Biaya lebih mahal: karena menggunakan alat,makanan, pelayanan kesehatan, dll. Untuk memelihara sapi. Biaya ini sangat subjektif yang menjadi beban keluarga.
Kebersihan
ASI boleh langsung diminum jadi bias menghindari penyucian botol susu yang tidak benar ataupun hal kebersihan lain yang disebabkan oleh penyucian tangan yang tidak bersih oleh ibu. Dapat menghindari bahaya karena pembuatan dan penyimpanan susu yang tidak benar.
Polusi dan infeksi: pertumbuhan bakteri di dalam makanan buatan sangat cepat apalagi di dalam botol susu yang hangat biarpun makanan yang dimakan bayi adalah makanan bersih akan tetapi karena tidak mengandung anti infeksi, bayi akan mudah mencret atau kena penularan lainnya.
Ekonomis
Tidak perlu disterilkan atau lebih mudah dibawa keluar, lebih mudah diminum, minuman yang paling segar dan suhu minuman yang paling tepat untuk bayi.
Penyusuan susu formula dan alat yang cukup untuk menyeduh susu.
Penampilan
Bayi mesti menggerakkan mulut untuk menghisap ASI, hal ini dapat membuat gigi bayi menjadi kuat dan wajah menjadi cantik.
Penyusuan susu formula dengan botol susu akan mengakibatkan penyedotan yang tidak puas lalu menyedot terus yang dapat menambah beban ginjal dan kemungkinan menjadi gemuk.
Pencegahan
Bagi bayi yang beralergi, ASI dapat menghindari alergi karena susu formula seperti mencret, muntah, infeksi saluran pernapasan, asma, bintik-bintik, pertumbuhan terganggu dan gejala lainnya.
Bagi bayi yang alergiterhadap susu formula tidak dapat menghindari mencret, muntah,infeksi saluran napas, asma, kemerahan, pertumbuhan terganggu dan gejala lainnya yang disebabkan oleh susu formula.
Kebaikan bagi ibu
Dapat membantu kontraksi rahim ibu, lebih lambat datang bulan sehabis melahirkan sehingga dapat ber-KB alami. Selain itu dapat menghabiskan kalori yang berguna untuk pengembalian postur tubuh ibu. Berdasarkan biodata statistik, ibu yang menyusui ASI lebih rendah kemungkinan menderita kanker payudara, kanker rahim dan keropos tulang.
Tidak dapat membantu kontraksi rahim yang dapat membantu pengembalian tubuh ibu jadi rahim perlu dielus sendiri oleh ibu. Tidak dapat memperlambat waktu datang bulan yang dapat menghasilkan cara KB alami. Berdasarkan biodata statistik, ibu yang menyusui susu formula lebih tinggi kemungkinan menderita kanker payudara.

(dr. Suririnah,2009)

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Balita Kurang Gizi + Leaflet

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Tema : Balita Kurang Gizi
2. Sasaran : Ibu yang memiliki balita di Dusun Patihan Desa Patihan
3. Hari/tanggal : tanggal pelaksanaan
4. Waktu : waktu pelaksanaan-selesai
5. Tempat :

A. Analisis Situasi
1. Penyuluh
Mahasiswa Universitas XXX yang sedang melaksanakan Praktik

di Desa XXX
2. Peserta
Ibu yang memiliki balita di Dusun Patihan Desa Patihan

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah kegiatan penyuluhan, ibu dapat memahami pengertian, tanda-tanda, penyebab, akibat, serta penatalaksanaan balita dengan kurang gizi dan ibu dapat membuat modisco.
2. Tujuan Khusus
Setelah kegiatan penyuluhan ibu mampu:
a. Menjelaskan tentang pengertian kurang gizi
b. Mengetahui tanda – tanda balita dengan kurang gizi
c. Mengetahui penyebab balita dengan kurang gizi
d. Mengetahui Akibat kurang gizi
e. Mengetahui Penatalaksaan Balita dengan kurang gizi
f. Mengetahui pembuatan dan pemberian modisco

C. Materi
Balita dengan kurang gizi
1. Pengertian kurang gizi
2. Tanda – tanda balita dengan kurang gizi
3. Penyebab balita dengan kurang gizi
4. Akibat kurang gizi
5. Penatalaksanaan balita dengan kurang gizi
6. Modisco

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi

E. Media
1. Flipcard
2. Leaflet
3. Alat peraga
F. Pelaksanaan
1. Pembukaan:
• Salam Pembuka
• Perkenalan
• Penjelasan tujuan penyuluhan
2. Inti: Menyampaikan materi:
• Pengertian kurang gizi
• Tanda – tanda balita dengan kurang gizi
• Penyebab balita dengan kurang gizi
• Akibat kurang gizi
• Penatalaksaan balita dengan kurang gizi
• Modisco
3. Penutup:
• Menyimpulkan Penyuluhan
• Salam penutup


G. Pengorganisasian
1. Moderator : XXX
Tugas : Mengatur jalannya penyuluhan.
2. Penyaji : 1. XXX
2. XXX
Tugas : Menyajikan materi penyuluhan dan
memperagakannya.
3. Observer : 1.XXX
Tugas : Mengamati dan menilai proses penyuluhan.
4. Fasilitator : XXX
Tugas : - Menyiapkan peralatan yang diperlukan.
- Menstimulasi peserta yang tidak aktif dalam
kegiatan (tidak ada pertanyaan).
5. Demonstrator : XXX
Tugas : Memperagakan bagaimana cara menyusui yang benar

H. Evaluasi
a. Ibu mampu menjelaskan pengertian kurang gizi
b. Ibu mampu menjelaskan tanda – tanda balita dengan kurang gizi
c. Ibu mampu menjelaskan penyebab kurang gizi
d. Ibu mampu menjelaskan akibat kurang gizi
e. Ibu mampu menjelaskan penatalaksanaan balita dengan kurang gizi
f. Modisco

MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Kurang Gizi
Adalah keadaan kekurangan gizi tingkat berat akibat kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi atau menderita sakit dalam waktu lama.

2. Tanda – tanda kurang gizi
a. Anak sangat kurus
b. Wajah seperti orang tua, bulat dan sembab
c. Cengeng dan rewel
d. Tidak bereaksi terhadap rangsangan (Apatis)
e. Rambut tipis, jarang, kusam, warna rambut seperti rambut jagung dan bila di cabut tidak sakit
f. Kulit keriput
g. Tulang iga tampak jelas
h. Pantat kendur dan keriput
i. Perut cekung atau buncit
j. Bengkak pada punggung kaki yang berisi cairan (edema) dan bila di tekan lama kembali
k. Bercak merah kehitaman di tungkai dan pantat

3. Penyebab kurang gizi
a. Balita tidak mendapatkan ASI Ekslusif atau mendapatkan makanan tambahan sebelum usia 6 bulan
b. Balita yang disapih sebelum usia 2 tahun
c. Balita tidak mendapatkan makanan pendamping ASI (MP ASI) pada usia 6 bulan atau lebih
d. MP ASI kurang dan tidak bergizi
e. Setelah usia 6 bulan balita jarang disusui
f. Balita menderita sakit dalam waktu lama seperti : diare, campak, TBC, Batuk pilek
g. Kebersihan kurang dan lingkungan kotor

4. Akibat kurang gizi
a. Menyebabkan kematian bila tidak segera ditanggulangi oleh tenaga kesehatan
b. Tidak cerdas atau bodoh
c. Berat dan tinggi badan pada umur dewasa lebih rendah dari anak normal
d. Sering sakit infeksi, seperti batuk, pilek, diare, TBC dan lain-lain

5. Penatalaksanaan balita dengan kurang gizi
a. Penuhi gizi 4 sehat 5 sempurna
b. Membuat variasi menu sesuai dengan kesukaan anak
c. Memberikan multivitamin untuk meningkatkan nafsu makan anak

6. Pemberian Modisco
a. Pengertian
Minuman bernilai tinggi, mudah dicerna, dan kaya kalori protein.
b. Indikasi
• Defisiensi energi protein (DEP)
• Masa penyembuhan penyakit berat
• Kebutuhan energi tambahan bagi yang sakit menahun
• Kebutuhan energi gizi buruk
• Kesulitsn makan karena kelainan bawaan
c. Kontraindikasi
• Anak gemuk
• Penderita penyakit ginjal dan hati
d. Macam – macam modisco
• Modisco1/2
• Modisco 1
• Modisco II
• Modisco III
e. Persiapan alat
• Gelas
• Sendok teh
• Sendok makan
• Saringan
• Panci
f. Persiapan bahan
• Modisco ½ : 1 sdm tepung susu skim, 1 sdt gula pasir, ¼ sdm minyak kelapa
• Modisco 1 : 1 sdm susu skim, 1 sdt gula pasir, ½ sdm minyak kelapa
• Modisco II : 1 sdm tepung susu skim, 1 sdt gula pasir, 1 sdt margarin
• Modisco III : 1 ¼ sdm full cream atau 100 cc susu segar atau 1 ½ sdt gula pasir, 1 sdm margarin
g. Cara pembuatan
• Campur susu bubuk dengan gula dan minyak/ margarin cair
• Diberi air panas sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai 100 cc hingga tercampur
• Bila perlu, saring susu yang sudah tercampur tersebut
• Minumkan langsung pada anak atau bisa dimodifikasikan dengan makanan lain
• Tim dulu 15 menit agar tahan lama

Leaflet :

Updates Via E-Mail